Ada banyak cerita tentang Tuhan dan Guru di dalam dongeng-dongeng dalam sebuah masyarakat di belahan bumi nusantara ini. Misalkan saja dongeng ala rakyat India yang dinyanyikan dalam syair lagu, yang terjemahannya kira-kira seperti ini : “ Jika Tuhan muncul di depan saya dan Guru juga muncul di hadapan saya, kepada siapa saya harus membungkukkan badan..? Tentu saja saya akan membungkuk kepada Guru saya terlebih dulu. Tuhan tidak mempedulikan saya saat saya melewati lingkaran hidup dan mati ini. Tuhan telah melemparkan saya kedalam lautan penderitaan, tetapi Gurulah yang mengangkat saya keluar dari lautan itu. Dia menyelamatkan jiwa saya dan menuntun saya melewati badai kehidupan ini. Maka saya menyembah Guru saya.”

Hmmm…hmmm… Memang rasa-rasanya ada benarnya juga yah…??, tanpa sang Guru bagaimana kita dapat mengenal Tuhan…? Bagaimana kita dapat tahu bahwa Tuhan ada di dalam diri kita, bahwa kita dapat memanfaatkan kekuatan Tuhan ini untuk menyelamatkan diri kita sendiri, menyelamatkan hidup dan energi kita, menyelamatkan keluarga dan teman-teman kita, dan memanfaatkan keberadaan kita? Hanya sang Guru yang dapat menunjukkan cara untuk melakukan hal ini berdasarkan jatuh bangun MUJAHADAH dan pergulatan Spiritual yang dijalaninya.

Benarkah hal ini…?? Lalu siapakah HAKEKATnya yang dimaksud dengan sang GURU ini…??.

Saya tahu dari pengalaman saya sendiri bahwa indah rasanya mengenal Tuhan yang ada di dalam DIRI. Dan itulah barangkali yang sering disebut-sebut oleh para orang Tua -tua jaman dulu dinamakan Guru batin ( Guru SEJATI ) dan kekuatan Tuhan yang ada di dalam DIRI sesungguhnya adalah hal yang sama. Mungkinkah ini juga yang dimaksud oleh sebuah Hadis ” Kenalilah DIRIMU, maka Engkau akan mengenal TUHAN-mu “. Apa bila engkau ingin mengetahui Tuhan-mu, maka keluarlah DIRIMU dari dalam DIRIMU …halah…halah…opo meneh maksudne iki..

Tuhan adalah Cahaya yang lebih cemerlang daripada beribu-ribu matahari yang disatukan. Bukankah begitu yang telah dialami Musa di Lembah Suci Thuwa..?? Tuhan adalah melodi yang mengisi jiwa kita dengan segala kebahagiaan dan kepuasan, tak peduli dimana pun kita berada, tak peduli ras atau kebangsaan apa, tak peduli kita berasal dari latar belakang atau agama apa yang kita anut. Dan jika kita ingin menyentuh Tuhan sebagai salah satu di antara kita, Dia bahkan mewujudkan diri-Nya dan BERTAJALI di antara kita memenuhi dan meliputi Alam Semesta ini; misalnya, Musa, Isa, Muhammad, Buddha, para Guru Sikh, atau Guru-guru Krishna dll yang hadir pada jaman di masanya sebagai Manusia SPIRITUAL yang memberikan PETUNJUK, PENCERAHAN kepada jalan yang lurus, jalan yang penuh KEBAIKAN dan KEBAJIKAN bagi manusia-manusia di Jamannya. Sepertinya semua ini adalah perwujudan daripada ” AF’AL ( Pebuatan ) Tuhan ” secara individual, perorangan untuk memberikan PENCERAHAN yang sudah semestinya perlu dan patut untuk kita kasihi, kita lihat, kita sentuh dan kita percayai serta perlunya untuk kita teladani.
Lagi pula, kita masih dapat menghubungi para Guru ini ketika kita menaikkan kesadaran kita ke dimensi BATINIAH mereka yang lebih tinggi daripada kesadaran JASMANIAH di planet ini. Dan hal ini sedang terjadi sekarang, bukannya seribu tahun yang lalu…! Karena kabar baiknya adalah kita telah menyatu di dalam sistem ini, kita manunggal dengan Sifat Ketuhanan ini, kita menyatu dengan segala yang dapat kita lihat atau impikan atau bayangkan. Itulah kita…!!