Dalam menjalani kehidupan ini sering kali kita merasakan bahwa yang kita lakukan itu sebenarnya keinginan dari pada Ego, tetapi dengan mudah kita berkilah dan berdalih bahwa yang kita lakukan adalah merupakan panggilan Tuhan. Sering kita meneriak-neriakkan nama Tuhan, kita katakan dengan lantang, ” kita harus membela AgamaTuhan…!!”…Hiii..hii…emang AGAMANYA Tuhan apaan yah…??? Ada yang tahu gak…???. Tetapi sebenarnya semua itu dilakukan tanpa menyadari tak lain hanyalah karena desakan Ego. diri pribadi. Tuhan itu kan Maha Besar dan Maha Perkasa serta tak terkalahkan lagi, masa perlu dibela…?. Lah..kok jadi kebalik-balik yah…emang yang Maha Besar, Perkasa kite-kite apa Tuhan yah..??. Kalau Tuhan masih butuh PEMBELAAN kite-kite, ngapain kite harus berdoa minta ini dan itu sambil nyadhongkan tangan….heks..heks…


Yang perlu dibela dan dilindungi itu kan orang-orang yang lemah, baik lemah secara moril maupun meteriil.
Dengan enteng sekali kita menyebut-nyebut “Asma Allah “ padahal dalam menyebut itu kita tidak sadar bahwa itu semua karena dorongan hawa nafsu kita. Karena masih terbesit pamrih kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan dan kelompok kita. Padahal sesungguhnya yang demikian itu karena Ego kita…!!!.

Masa ada sih orang menyebut nama Tuhan karena Ego…??. He..he..banyak…, banyak sekali kejadian-kejadian semacam ini yang secara tak sadar, bahwa apa yang mereka lakukan adalah karena dorongan Egonya. Sering kali kan…? kita melihatnya di TV bagaimana para demonstran dengan wajah-wajah menyeramkan sambil berteriak-teriak menyebut nama Tuhan.

Betapa mudah memang orang memanggil “ Allah…Allah “, namun sikap yang ditampakkan berlawanan dengan kelembutan Allah sendiri. Tuhan yang pengasih dan penyayang. Bukankah Tuhan mendahulukan kasih sayangnya ketimbang murka-Nya..??.

Banyak juga orang yang tidak mengenal Allah tetapi dengan gesit lagi lincah menyebut Asma-Nya namun hanya terhenti sebatas di bibir saja. Yang akibatnya bisa kita lihat bersama suatu kelompok keagamaan dengan tampilan lahiriah yang ditampak-tampakkan religius bak sekumpulan manusia bergamis, bersurban namun sayang dalam penerapan, aplikasi dan tindakan serta perbuatannya dalam kehidupan sama sekali tidak mencerminkan adanya kedamaian, kenyamanan dan kesejahteraan bagi orang-orang di sekeliling mereka..

Ego inilah yang banyak menghinggapi manusia seperti kita-kita ini dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial masyarakat maupun dalam kehidupan beragama sekalipun. Dengan Ego ini jugalah bisa mencerai-beraikan rumah tangga, bangsa dan negara. Bila salah satu pihak berlaku Ego, maka ada pihak-pihak lain yang direndahkan atau dianggap sepele. Otoritas atau wewenang orang lain diambil alih, karena pemilik kewenangan itu dianggapnya tidak berdaya. Bahkan secara tak sadar otoritas Tuhanpun diambil alihnya dengan dalih dan kemasan yang dibungkus dengan nama Agama dan kelompok, golongan tertentu. Apalagi dengan teriakan-teriakan menyebut Asma Tuhan, mereka begitu cekatan dan gesitnya meneriakkan Asma Tuhan, namun perilakunya sama sekali tidak mencerminkan “ kelembutan Tuhan “.

Tuhan adalah Zat yang “ Wujud “ dan pasti ada-Nya yang senantiasa membimbing manusia menuju kehidupan yang baik. lurus dan benar. Tuhan itu ar-Rahman dan ar-Rahim, yang Maha Pemurah dan Penyayang. Agama yang datang di bawa para Nabi-Nabi atau RASUL memiliki misi untuk keselamatan dunia. Tentu saja termasuk juga untuk keselamatan manusia di dalamnya. Tetapi jika kita mau berbicara jujur, kita tahu bahwa banyak orang-orang yang merasa terancam keselamatannya oleh sekelompok orang dalam agama yang dianutnya. Disetiap agama selalu saja ada sekelompok orang yang merasa memiliki otoritas dalam memaksakan agama. Alasannya, orang tidak boleh dipaksa untuk memeluk suatu agama, namun kalau sudah masuk harus dipaksa…!.

Ini yang dinamakan orang sudah bersaing dengan Tuhan. Kejadian-kejadian yang seperti ini yang perlu untuk dicermati dan diluruskan agar dorongan Ego seseorang tidak disamakan dengan seruan Tuhan.