Ibu, TUHAN itu…??


Ketika hujan gerimis mengguyur bumi kediamanku di Sore hari, membuat suasana lingkungan perumahan tempat saya dan keluarga berteduh seakan mengguyur dan menggelontor kepenatanku bekerja sepanjang hari. Seperti biasanya, kami berkumpul, bercengkerama di ruang keluarga sambil nonton TV kegemaranku pengetahuan “ Dunia Binatang “. Tak lama berselang kumandang adzan Mahgrib membuyarkan konsentrasiku dalam menikmati kehidupan satwa-satwa di padang sahara Afrika sekaligus menghentikan canda dan tawa kami sekeluarga. Bergegas saya ngeloyor ke kamar tuk “ Gelar Sajadah “ sembari diikutin putri kecilku yang masih 4 th dan baru belajar membaca dan menulis di TK kecil, sementara ibunya masih menyelesaikan sesuatu di kamar kecil.

Emmm…poro sanak kadang, mungkin bertanya “ kok saya gak pergi ke Masdjid yah…!”. he..he…mohon maaf, gak tahu deh..sejak saya dah berkeluarga emang gak lagi seneng grudag-grudug menyambangi Masdjid untuk shalat berjamaah seperti jamannya masih bujangan dulu. Terkecuali kalau hari Jumat saja, baru saya menyambang Masdjid. Dah…kita tinggalkan saja cerita selingan kebiasaan saya yang gak penting ini bagi poro sanak kadang. Saya mo kembali fokus pada cerita awal, saat saya “ Jengkang-jengking “ melaksanakan sembahyang. Mendadak si kecilku menindih dan bergelayut di atas tubuhku ketika saya sedang bersujud. Ahhhhg….kejadian ini langsung saja membuyarkan keheninganku dalam sembahyang. Akupun mencoba berdiri dengan pelan-pelan….agar si kecil tidak jatuh, aku melepaskan kaitan tangannya yang merengkuh leherku. Kejaadian berikut terulang kembali setiap kali saya bersujud. Hingga sembahyang yang aku lakukan telah sampai pada salam penutup. Mendadak …ada teguran ibunya tertuju pada si kecilku :

Isteriku : “ Adik, tidak boleh mengganggu ayah yang sedang sembahyang yah…??”

Isteriku : “ Adik gak boleh naik-naik dipunggungnya ayah yah…!! “

Isteriku : “ Adik harusnya ngikutin dan meniru sembahyang seperti yang dilakukan ayah yah… “

Isteriku : “ Kalau adik mengganggu ayah terus…, nanti Allah marah loh sama adik…??”.

Isteriku : “ Apakah adik mau dimarahin Allah…??”

Kata-kata itu begitu derasnya memberondong si kecilku yang duduk di pangkuan bersilaku. Akupun gak memperdulikan peringatan ibunya yang memojokkan si kecilku. Masih dalam pangkuanku, tiba-tiba sikecilku balik bertanya sama ibunya :

Si Kecilku : “ Ibu, memangnya Tuhan itu suka marah-marah yah…!!”

Si Kecilku : “ Ibu, Tuhan itu tinggalnya di mana sih…??”

Si Kecilku : “ Tuhan itu tinggalnya di Masdjid atau di Langit sih…??”

Isteriku : “ Emmmm….anu dik….

Saya : “ Sambil menoleh kepada isteriku, sssttt…telunjuk ku taruh di depan monyong bibirku, maksudnya neh…supaya isteriku tidak melanjutkan dan menjawab pertanyaan si kecilku yang penuh MAKNA dan HIKMAH, khususnya buat saya pribadi.

Mak Dheeeeg…..serasa diwejang Cahaya… pertanyaan-pertanyaan si kecil melalui bibir mungilnya yang tertuju pada ibunya, seolah sebuah tamparan keras yang sanggup menjungkir balikkan dan meluruhkan sang EGO kami sebagai orang tua. Entah kenapa, Tak terasa butiran air mataku meleleh dan jatuh satu persatu mengenai pipi si kecilku. Loh…ayah kok menangis yah…??. Aku hanya duduk terdiam, lidahku begitu kelu tak mampu untuk bisa menjawab 3 ( tiga ) pertanyaan si kecilku yang diajukan kepada ibunya. Akhirnya saya gendhong si kecilku keluar kamar, sambil merenumgi serentetan pertanyaannya. Uhhhhhfg….mungkinkah ini berupa teguran kepada kami selaku orang tua agar selalu “ MEPES ROGO MERACUT BUSONO…???”. Yah…yah…Biarlah pertanyaan si kecilku ini terjawab oleh DIRINYA sendiri kelak seiring dengan perjalanan dan perkembangan JIWANYA. Karena saya percaya suatu saat si kecilku akan tahu dengan sendirinya, Apakah Tuhan suka marah-marah atau tidak…Apakah Tuhan tinggal di Masdjid ataukah tinggalnya di Langit…Ataukah….entah dimana Tuhan tinggal menurut Persepsi dan pemahamannya kelak. Heks..heks…untungnya si kecilku tidak menanyakan Agamanya Tuhan itu apa…??

Maafkan kami nak….!! Ayah dan ibumu tak kuasa untuk menjawabnya…biarlah ini menjadi PR buat kedua orang tuamu yang bodhoh ini.

Hmmm…hmmm…atau barang kali ada poro sanak kadang yang bisa membantu menjawab 3 ( tiga ) pertanyaan si kecilku…???. Monggo…silahkan….